Rabu, 21 Agustus 2013

materi SP (analysis bivariat)

rabu 20 agustus 2013 hari rabu pembahasan materi sP kali ini tentang analysis bivariat.
pada analysis bivariat ini kita harus bisa menampilkan grafik. kalau seandainya grafiknya itu norma, nilai median terletak di tengah. untuk menentukan data kita normal atau tidak maka kita perlu melakukan pengujian, salah satunya yang pertama kita melihat dengan :
 1. grafik histogram dengan grafik ini kita bisa melihat bentuk data dengan diagram batang. pada diagram batang ini, data yang normal bisa kita tentukan dengan melihat grafik garis yang terdapat di atas grafik batang. pada puncak grafik batang tersebut jika dihubungkan dengan titik-titik maka akan terbentuk grafik garis. jika grafik garis putus itu menyeruai grafik garis yang ada, maka data kita termasuk data normal.
 2. box plot untuk melihat apakah data kita normal atau tidak kita harus melihat
a. bentuk kaki pada grafik. apakah kakik sama panjang atau tidak?
 b. tdak ada data ekstrim, kalau pun ada harus sama banyak antara atas bawah
c. perbedaan box tidak terlalu besar, d. garis median terletak di tengah

3. Q - Q plot pada q - q plot ini kita meihat berapa banyak data yang menyebar dari patokan garis normal. jika data banyak yang tersebar / berada pada di luar garis normal, berarti data itu tidak normal. begitu juda sebaliknya. sekarang, jika kita menemukan data kita tidak normal, maka lakukan penormalisasikan data. dengan cara menyinsingkan data atau me-logkan variabel. pilih salah satu. 1. menyisingkan out liyer caranya dengan cara memissingkan range. transfrom > recode into variabel > isikan range > tandai old value > add cheklist all other value > tandai sistem missing > add > continue > oke.
 2. men-log kan variabel dengan cara menjadikan variabel sebagai logaritma. caranya : transfrom > compute variabels > isikan pada fuction group (arithmatic) > pada functions and special variabels (log 10) > isikan pada kolom target variabel > isikan pada numeric variabel field yang kita pilih > setelah itu ganti dengan log nama filed yang tercetak dalam kurung > oke jika setelah kita lakukan normalisasi data tetapi masih tetap tidak normal maka ambil dari slah satu tindakan :
1. uji non parametrix
2.kategorikan variabel dalam uji beda proporsi setelah itu dalam menggunakan uji hipotesis teknik yang digunakan harus ditempatkan pada tempatnya, sesuai dengan kapasitas data.
 data berpasangan adalah data yang diambil dari subjek yang sama. terdapat data 1 dan data 2. contoh : hubungan berat badan responden A yang kos dengan berat badan responden A setelah pulang kampung ke rumah. sedangkan data yang tidak berpasangan adalah data yang diambil dari subjek yang berbeda. terdapat subjek yang mempunyai data yang sama. contoh : BB responden A yang sedang kos dengan BB responden B yang tinggal bersama orang tua.
 cara/langkah dalam melakukan uji hipotesis:
1. identifikasi variabel
2. tentukan tujuan penelitian
3. identifikasi field dalam database. tentukan karakteristik field (apakah termasuk kategorik atau numerik)
4. tentukan jenis uji, baca hasil dan interpretasikan data (H0 dan konfident interval)
5. jika terhadap data numerik batas kepercayaan 95%
6. lakukan pengujian dan interpretasikan data
7. pembahasan ,

Selasa, 20 Agustus 2013

Materi sp (analysis univariat)

Senin 19 agustus 2013 Hari ini hujan deras, berat rasanya langkah ini karena harus melawan rasa untuk memilih antara tidur di rumah dengan kuliah. Tapi biarpun bisa tidur enak pasti rasanya bakal gak enak. Soalnya pasti kepikiran terus sama kuliah komputer. Syukur syukur bisa cepat selesai jadi bisa aman dan gak ngerasa was was.

 Kemaren kesepakatannya mulai kuliah jam 08.00 wib. Tapi diganti jam 14.00 wib. Aku yang udah datang jam 08.00 ke kampus jadi harus nunggu sampe jam 14.00. Kebayang gak? lamanya nunggu dari jam 8 sampe jam 2 siang . untungnya nunggu gak Cuma sendirian aja, tapi juga ada netti. Jadi sementara nunggu sampe jam 2 kita nonton film kartu tentang mouseworld. Jadinya waktu berlalu gak terasa. Habis itu kita pindah posko, dari yang awalnya kita nangkring di teras gedung labor ke labor komputer. Lumayan sih bisa ngademin badan. Khan labor pake AC. Hehe.. setelah itu kita mutusin buat browsing bentar. Sekarang udah jam 11.30.

ehhh lagi enak enakan browsing malah mati lampu. Yah asem dah! Dari pada gelap gelapan di labor komputer mending jendela di buka biar ada cahaya yang masuk. Lumayan sambil ngeliatin hujan . sambil nunggu lampu hidup aku dan netti cerita cerita. Ceritanya apa aja, mungkin lebih ke curcol kali ya (curhat). Gak terasa udah jam 2. Lampu akhirnya hidup YEY!!!!
Kita mutusin buat sholat dzuhur dulu. Pas turun dari tangga ketemu feni dan rani. Habis sholat kita mulai kuliah lagi dengan materi analisi univariat.

Analisis data Analisis data terbagi menjadi 2 bagian:
1. Univariat
a.Data kategorik : menghitung distribusi frekuensi Menghitung atau menyajikan distribusi frekuensi semua field kategori, termasuk hasil transformasi data. Terdapat komentar mengenai hasil tertinggi atau terendah di bawah masing-masing tabel.

 Cara mengomentari tabel distribusi frekuensi :

•Komentari hasil yang ekstrim (tertinggi/terendah)
•Gunakan kalimat kualitatif (informasinya umum misal: menterjemahkan angka 10% dengan kata 1 dari 10 orang responden)
•Rujuk ke permasalahan penelitian (langsung ke inti permasalahan).
•Isi tabel tidak harus sepenuhnya untuk dikomentari . cukup bagian isi tabel yang paling menonjol. •Menarik kesimpulan secara umum.
•Hindari pemakaian angka tapi lebih bersifat menjelaskan dengan kata – kata.

b.Data numerik : membuat gambaran variabel penelitian.
Dapat dicari dengan 2 cara :
I.Descriptive : Melalui descriptive .
pada menu descriptive tidak terdapat kategori untuk mencari modus (data terbanyak). Selain itu fasilitas yang ada di descriptive ini sama dengan frequensis.

Cara penulisan kutipan deskriptive statistik untuk rata-rata dan standard deviasi adalah : misalnya umur : rata-rata umur responden adalah 27.13 (+4.85) tahun yang berkisar antara 15 – 45 tahun . Satuan variabel di belakang dan nilai standard deviasi dalam kurung yang diawali dengan tanda +.

Di belakang tanda +/- diikuti dengan nilai rentangan. (min/max). II.Frequencis : Melalui frequensis. Pada menu frequensis ini terdapat modus. Jadi boleh dipilih mana yang ingin dipilih. Frequensis dipakai dalam :
A.menghitung statistik deskriptif termasuk uji normality

•Ukuran – ukuran penyebaran data (dispercy)
misal : nilai minimum, maksimum, range, standard deviasi, standard error.
•Ukuran – ukuran pemusatan data (central tendency)
missal: mean, median, modus, skeweness, dan kurtosis.

B.Uji normality : membutuhkan 3 data. : mean, median, modus.

   2.Bivariat
a.Uji beda proporsi
b.Uji beda rata-rata Catatan ;
I.Mean, median, modus dan skewwness dapat digunakan untuk uji normality.
Data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila mean=median=modus, atau ketiga data tersebut selisihnya kecil. Media berada di tengah ketiga data. II.Dilihat skewenes ; data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila skewness dibagi standard error of skewnessnya berkisar antara -1,27 sampai +1,27.

 Uji normality dapat dilakukan dengan salah satu atau lebih dari 6 metode :
1.Perbandingan mean, median, modus
2.Uji kolmogorov smirnov (KS)
3.Skewness
4.Histogram
5.Steam-leaf dan qq plot
6.Box plot

Contoh mengomentari tabel :

 Masih ada ibu ibu hamil yang bekerja sebagai petani sekitar 7% dan hampir seperampat responden yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil Ibu-ibu hamil di lokasi penelitian memiliki pekerjaan terbanyak sebagai PNS (23%) sedangkan yang bekerja sebagai buruh hanya 7%

 Contoh Cara penulisan kutipan deskriptive statistik untuk rata-rata dan standard deviasi : 

 •75% dari keseluruhan responden mengaku telah menjalani proses pemeriksaan kehamilan.
•1 dari 4 orang responden mengatakan bahwa ia tidak pernah menjalani pemeriksaan kehamilan. Ini dibuktikan dari hasil tanya jawab yang telah dilakukan melalui lembar isian quisioner.
 •Keadaan ibu hamil dapat ditentukan dengan cara memeriksakan kehamilannya. Untuk mengetahui seberapa banyak iu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan dilakukan tanya jawab dengan menggunakan quisioner. Ternyata hasil yang didapatkan 25% ibu hamil tidak memeriksakan kehamilanya.
 •Ini merupakan bukti bahwa ibu hamil punya kesadaran yang cukup tinggi untuk menjaga prioritas kehamilannya. Terbukti kalau lebih dari 75% ibu yang memeriksakan kehamilannya.

Materi sp (transformasi data)

Minggu 18 Agustus 2013
 Materi semester pendek dengan mata kuliah komputer hari ini adalah transformasi data.
Pukul 10.00 wib kuliah pun dimulai.
Bapak usman memberikan arahan terlebih dahulu. Setelah itu kami mengerjakan latihan transformasi data dengan arahan bapak. Selanjutnya kami mengerjakan latihan mandiri. Materi transformasi cukup sulit karena itu banyak diantara kami (mahasiswa) memilih materi ini.

Transformasi itu sendiri artinya adalah menyederhanakan field menjadi kategori menjadi lebih sederahana. Transformasi terbagi menjadi 3 :
KK yaitu menyederhanakan variabel kategori
NK yaitu mengkategorikan variabel numerik
NN yaitu menghitung nilai numerik baru dari numerik yang sudah ada
Dengan catatan ; KK membuat field baru untuk menampung hasil pengkategorian variabel.
Misalkan pendidikan yang memiliki 4 kategori ( SD, SLTP, SLTA, dan PT) disederhanakan menjadi rendah (SD, SLTP) dan tinggi (SLTA dan PT) .

Tranformasi data NK Menghitung nilai dari perhitungan field numerik yang sudah ada kemudian disimpan dalam filed baru. Dalam perhitungan (rumus) dapat menggunakan fungsi-fungsi matematis. Contoh : untuk menghitung total skor variabel komposit dipakai fungsi jumlah.

Perintah yang digunakan adalah transfrom > recode > into different variabel > pilih field mana yang akan dibuat kategori baru > isikan nama field baru > isikan old value dan new value sesuai dengan ketentuan > continu > paste . Buka file syntax, isikan add value

misal : 0 untuk kategori ya dan 1 untuk kategori tidak . setelah itu blok lalu pilih ikon run selection. Pada file out , klik menu analyse > deskriptif statistic > frequensis > pilih field yang baru dibuat tadi (cari di paling bawah) > setelah itu oke.

Pada transformasi data :
1. Untuk data kategorik hanya mengisi pada value lama dan value baru. Agar field yang lama dapat disederhanakan menjadi kategori yang lebih sederhana dapat diganti namanya dengan value (nilai) yang baru.
2. Untuk data numerik mengisi bukan pada kolom value tapi pada range. Karena data numerik ini memerlukan batas atas value dengan batas bawah value. Misal : untuk data kadar hb batas atas 11,00000 mmHg sedangkan batas bawah 10,99999999999mmHg.

Berarti untuk Hb diatas 11 mmHg digolongkan responden dengan kadar hb normal sedangkan untuk hb yang dibawah 11 mmHg tergolong kepada responden anemia.

Maksud dari transformasi data adalah menyederhanakan data menjadi kategori data yang lebih sederhana dengan kata lain berarti mengelompokan data ke dalam kategori.

Untuk dapat mengelompokan data kita harus mampu mengelompokan data. Jadi gak sembarangan buat ngelompokin data.

Dalam mengelompokan data perlu acuan agar tidak salah dalam mengkategorikan data.

Mengelompokan data Ada 2 acuan yang dapat dipakai dalam pengelompokan data yaitu :
1. Acuan patokan
 2. Acuan normatif

Acuan patokan adalah batas kategori yang sudah ditetapkan oleh disiplin ilmu bersangkutan. Sedangkan acuan mormatif adalah batas ambang klasifikasi dicari dalam database bersangkutan berupa nilai-nilai deskriptif statistika. (mean, median, modus).

Misalnya : data kadar hb sebelum hamil adalah data numerik. Ingin diketahui prevalensi anemia maka kadar hb harus dikelompokan lebih dahulu.

Dasar pengelompokan adalah acuan patokan, karena sudah ditetapkan oleh kementrian kesehatan bahwa seorang ibu hamil dikatakan anemia bila kadar hb-nya

Jumat, 16 Agustus 2013

materi SP (cleaning data)

saturday 17 agust 2013.

 semester pendek pun dimulai :) semester pendek dengan mata kuliah komputer dan e-learning dimulai pada pukul 09.00. aku sedikit terlambat karena harus balik lagi ke rumah untuk mengambil flashdisk yang ketinggalan di rumah. waah :O bisa gawat kalo pak usman tahu kalo belajar komputer tapi lupa bawa flashdisk. itu sama aja pergi ke sawah tapi lupa bawa cangkul. apa yang mesti dikerjain kalo hal sepenting itu bisa lupa. setibanya di labor komputer hari udah nunjukin jam 09.20, setelah nyampe lapor sama bapak kalo aku telat. minta izin apa boleh ikut pelajaran atau gak. alhamdulillah boleh YEY !!


materi pertama pun dimulai. penggabungan data yang dikirim bapak lewat draf C harus digabungin. sebelum digabung harus buka program epidata. untuk menggabungkan data kita bisa klik di menu data in/out. setelah itu kita BROWSE data yang mau kita gabungin. setelah itu kita kasih nama file yang udah digabungin. untuk langkah selanjutnya kita gunakan hasil penggabungan dari kedua file tadi untuk digabungkan dengan file seterusnya . gak ngerti ya ?

jadi gini lo : misal file a digabungin jadi file b hasilnya file
1. untuk penggabungan selanjutnya file 1 kita gabung dengan file c dan hasilnya dikasih nama file
2. trus file 2 digabungin dengan file d hasilnya dikasih nama file
3. begitu seterusnya. setelah hasil final dari data yang udah digabungin, kita lakukan eksport data. dengan men-klik menu eksport data -- klik spss trus oke.

setelah itu kita buka program spss, klik menu file -- open -- syntax -- buka file yang telah kita eksport dari epidata tadi -- oke. untuk melihat apakah ada data kategori yang terdapat missing, kita juga bisa melihatnya dengan mengklik menu analiyze -- descriptive statistik -- frequensis -- lalu kita pilih mana data kategori yang akan kita lihat missing atau tidaknya. jika terdapat missing, kita lakukan untuk men-sort data dengan meng klik menu data -- sort cases -- pilih kategori mana yang akan kita lihat (ex : tinggi badan) pilih TB -- asending -- oke.

tujuannya agar kita bisa lebih mudah melihat mana diantara data kita yang tidak sesuai , tidak konsisten, tidak sesuia aturan (missing). setelah data kita lakukan assending, maka data yang missing akan muncul pada baris paling atas. kita hanya melihat pada bagian atas dari Data view. lakukan penghapusan dengan melihat berapa jumlah data kiata yang missing.

misal ; data kita missing ada 2456. maka lakukan penghapusan sebanyak 2456 pada data view. untuk melakukan pengujian apakah data yang sudah kita lakukan penghapusan sudah tidak ada missing lagi lakukan uji dengan menampilkan hasil dari frequensis tadi ( langkahnya seperti yang tertera diatas).

jika missingnya sudah 0 berarti data kita sudah bersih. lakukan seperti langkah diatas untuk pengujian data kategorik lainnya. untuk pengujian data numerik cara diatas tidak dapat dilakukan. tapi kita dapat mengetahuinya dengan cara mensort data numerik yang akan kita lihat. karena bisa jadi pada tampilan output terdapat missing yang sebenarnya tidaklah missing. untuk melihat apakah data numerik kita ada yang tidak sesuai (missing) maka kita perlu batasan. misalnya : untuk TB batas 140 - 175.
pada data view kita hanya mengklik menu data -- sort cases -- asending -- oke. untuk melihat apakah ada tinggi badan yang dibawah 140 cm. jika ada lakukan penghapusan. setelah itu, lakukan desending dengan langkah yang sama , untuk melihat apakah tiggi badan ada yang melebihi 175 cm.

jika ada lakukan penghapusan. sebenarnya ada cara yang lebih sederhana, dengan mengklik menu transform -- recode into same variabels -- lalu pilih data -- setelah itu tandai pada kolom old value angka yang akan menjadi missing (misal 0 ) -- lalu di kolom value di sebelah kanan new value angka yang besar -- oke. ini akan membedakan mana data yang tidak sesuai dengan aturan. untuk melihat berapa responden yang mengajukan suara (misalnya pemeriksaan kehamilan). responden yang memberikan suara ada sebanyak 48765 sedangkan responden yang mengatakan pernah melakukan pemeriksaan kehamilan ada sebanyak 48691. jadi perbedaan inilah yang dapat dilihat dengan mengklik menu analyze -- descriptive statistik -- frequensis -- lalu masukan data yang akan kita lihat perbandingannya.

perbandingan akan terlihat pada menu output. akan terlihat perbedaan responden yang pernah melakukan pemeriksaan dan yang tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan . jadi inilah yang aku pahami setelah semester pendek mata kuliah komputer pada hari ini. mungkin masih banyak lagi yang dipelajari tapi tak bisa diungkapkan dengan kata kata yang terstruktur :) good luck for today

Kamis, 13 Juni 2013

DAMPAK PAKAIAN KETAT TERHADAP KESEHATAN

Latar Belakang Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah).Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Perkembangan dan jenis-jenis pakaian tergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing. Pakaian juga meningkatkan keamanan selama kegiatan berbahaya seperti hiking dan memasak, dengan memberikan penghalang antara kulit dan lingkungan. Pakaian juga memberikan penghalang higienis, menjaga toksin dari badan dan membatasi penularan kuman. Salah satu tujuan utama dari pakaian adalah untuk menjaga pemakainya merasa nyaman. Dalam iklim panas busana menyediakan perlindungan dari terbakar sinar matahari atau berbagai dampak lainnya, sedangkan di iklim dingin sifat insulasi termal umumnya lebih penting. Pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat. Pakaian bertindak sebagai perlindungan dari unsur-unsur yang merusak, termasuk hujan, salju dan angin atau kondisi cuaca lainnya, serta dari matahari. Pakaian juga mengurangi tingkat risiko selama kegiatan, seperti bekerja atau olahraga. Pakaian kadang-kadang dipakai sebagai perlindungan dari bahaya lingkungan tertentu, seperti serangga, bahan kimiaberbahaya, senjata, dan kontak dengan zat abrasif. Sebaliknya, pakaian dapat melindungi lingkungan dari pemakai pakaian, seperti memakai masker. Banyak kalangan remaja yang lebih memilih menggunakan celana ketat dari pada celana yang lebih longgar, hal ini disebabkan karena penggunaannya yang sangat praktis, cocok untuk berbagai macam atasan. Apa dampak pakaian ketat bagi kesehatan?, bagaimana cara pencegahan atau mengurangi penggunaan pakaian ketat ?. Kiranya dapat mencegah atau mengurangi penggunaan pakain ketat, dan pembaca dapat mengetahui dampak buruk pakaian ketat bagi kesehatan dan cara mencegahnya. Dampak Pakaian Ketat Bagi Kesehetan Manusia 1. Paresthesia Celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit paresthesia. Istilah paresthesia sendiri, menurut Kamus Kedokteran Dorland, berarti perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan sejenisnya. Gangguan saraf ringan itu terjadi karena mereka suka sekali memakai celana ketat sebatas pinggul, setidaknya dalam enam bulan terakhir. Paresthesia dikenali gejalanya berupa kesemutan yang lama-kelamaan berubah menjadi mati rasa. Kesemutan terjadi lantaran terganggunya saraf tepi, yakni saraf yang berada di luar jaringan otak di sekujur tubuh. Umumnya karena tertekan, infeksi, maupun gangguan metabolisme. 2. Ancaman Jamur Pada dasarnya semua jenis pakaian ketat berpotensi menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul maupun di atas pinggul. Hal itu disebabkan masalah kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang biak. Belakangan ini, pasien korban jamur yang berobat ke Klinik Kulit dan Kelamin RSCM meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2002, sekitar 35% pasien terbukti kena serangan jamur. Usia mereka berkisar 15 – 45 tahun. Meski tak semuanya berhubungan dengan kebiasaan berbusana, tetapi kecenderungan meningkatnya jamur sebagai sumber penyakit kulit mesti diwaspadai. Idealnya, di negara tropis seperti Indonesia, pakaian ketat atau terlalu tebal memang harusdihindari. Kulit menjadi kekurangan ruang untuk “bernapas”, sementara cairan yang keluar dari dari tubuh cukup banyak. Akibatnya, permukaan kulit menjadi lembab. Jika tak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah beranak pinak. Jenis jamur yang banyak ditemui adalah jamur panu (bercak putih, cokelat, atau kemerahan), jamur kurap dengan bintik menonjol gatal, serta jamur kandida yang basah dan gatal. 3. Berbekas Hitam Sesuai namanya, gejala gatal dan beruntusan yang menjadi trade mark sang dermatitis hanya muncul bila terjadi gesekan antara kulit dengan benda dari luar tubuh. Benda asing yang berpotensi gesek tinggi tidak hanya benda keras, semisal: perhiasan, jam tangan, atau ikat pinggang. Busana sehari-hari, jika terlalu ketat menempel di tubuh, atau terbuat dan bahan berkontur kasar juga dapat memicu luka. “Celana ketat” terutama berpengaruh pada kondisi kulit di sela-sela paha. Awalnya mungkin cuma radang ringan. Tapi, kalau prosesnya berlangsung lama, bisa menimbulkan bercak hitam di pangkal paha,” kata Kusmarinah Bramono”. Jika si pemilik tubuh insaf dan menjauhkan diri dari busana ketat, warna hitam tadi mungkin saja berkurang atau hilang sama sekali. Namun, Kusmarinah mengingatkan, proses menghilangkan noda hitam itu tak bisa dilakukan secepat membalik telapak tangan. Jenis penyakit kulit lain yang biasa menghinggapi pemakai celana ketat adalah biduran atau kaligata. Bentuknya bentol-bentol mirip bekas gigitan ulat bulu. Tingkat keparahannya mulai bentol sebesar biji jagung hingga bibir bengkak. Biduran bisa muncul di bagian tubuh mana pun. Berdasarkan pengamatan Kusmarinah, banyak pasien tidak menyadari, biduran dapat juga disebabkan oleh tekanan serta ketatnya pakaian. 4. Kanker Ganas Melanoma Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasanya perempuan berpakaian tetapi ketat atau transparan, maka ia berpotensi mengalami berbagai penyakit kanker ganas melanoma di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas melanoma yang masih berusia dini akan semakin bertambah dan menyebar sampai ke kaki. Penyakit ini disebabkan sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang di sekujur tubuh yang berpakaian ketat atau berpakaian pantai (yang biasa dipakai wanita ketika di pantai dan berjemur di sana). Penyakit ini mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Tanda-tanda penyakit ini muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan biasanya di daerah sekitar mata, kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, lalu menetap di hati serta merusaknya. Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada. Juga bagian perut karena adanya dua ginjal yang menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Penyakit ini juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama. Obat-obatan belum bisa mengobati kanker ganas ini. 5. Kemandulan Pakaian ketat dapat menyebabkan kemandulan pada wanita. Pada cuaca yang sangat dingin, pakaian ketat tidak berfungsi menjaga suhu tubuh dari serangan hawa dingin. Suhu yang terlalu dingin jelas dapat membahayakan kondisi rahim (Al-Istanbuli, 2006). Darah terganggu, menyebabkan varises dan gangguan yang di akibatkan jenis pakaian ketat dalam jangka waktu yang lama adalah membuat bentuk tubuh menjadi buruk dan merusak tulang punggung. Pakain ketat dan transparan tenyata sangat berbahaya menurut majalah kedokteran di Inggris, pakaian ketat yang di kenakan dalam waktu panjang dapat menyebabkan Kanker Milanoma. Menurut penelitian ilmiah pakaian ketat yang dikenakan oleh wanita di terik matahari dalam waktu yang panjang, setelah beberapa tahun menyebabkan Kanker ganas milanoma pada usia dini . dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas tersebut. Kanker Melanoma adalah kanker kulit yang sangat berbahaya, dan kanker ini biasanya di mulai dengan tanda hitam pada kulit, atau tahi lalat. Tahi lalat adalah kumpulan sel pigmen abnormal (melanosit ) yang muncul pada kulit Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dengan kadar yang berbeda-beda. Gejala dari kanker ini adalah munculnya bulatan berwarna hitam agak lebar dan terkadang berupa bulatan kecil saja, pada daerah kaki atau betis, atau bisa disekitar mata kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh. Penyebaran bulatan ini disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), menyerang darah, dan menetap di hati dan merusaknya. Dalam beberapa kasus kanker milanoma juga menyerang tulang, bagian dalam dada dan perut. Kanker ini juga menyerang ginjal, Jika ginjal sudah rusak air kencing akan berwarna hitam. Janin juga tidak luput dari serangan kanker milanoma ini.Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, karena belum di temukan obat yang benar benar mampu menyembuhkan kanker ganas ini. 6. Mengganggu mobilitas usus Penggunaan celana yang terlalu ketat dapat mengganggu mobilitas dari usus. Hal inilah yang membuat seseorang merasa tidak nyaman atau sakit pada perut setelah dua atau tiga jam setelah makan. Namun terkadang masyarakat tidak menyadari bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan celana yang ketat. 7. Memicu pembekuan pembulu darah Penggunaan pakaian ketat juga akan mengganggu gerakan tubuh yang dapat memicu timbulnya pembekuan darah di dalam pembuluh darah, membuat aliran terganggu. 8. Mengganggu kesuburan wanita dan gangguan jamur di sekitar organ Endometriosis (suatu gangguan yang sering mengakibatkan gangguan kesuburan pada wanita) diduga karena disebabkan kebiasaan seseorang yang selalu memakai pakaian ketat selama bertahun-tahun. Menggunakan pakaian ketat akan memicu sel-sel endometrium (selaput lendir rahim) untuk melarikan diri dari rongga rahim lalu berdiam di indung telur, sehingga kesehatan menjadi terganggu. Bila hal ini dibiarkan terus menerus, maka akan menimbulkan gangguan jamur di sekitar organ intim wanita. Bila sudah menimbulkan jamur, maka dapat dipastikan seorang wanita akan mengalami berbagai gangguan. Perlu diketahui bahwa jamur itu sangat suka suasana lembab. ia akan tumbuh subur. Jika menggunakan celana ketat jeans maka daerah lipatanya akan menjadi lembab apalagi jika dipakai seharian itulah salah satu yang menjadi munculnya keputihan 9. Memperburuk kualitas sperma dan menyebabkan kemandulan Berdasarkan penelitian bahwa penggunaan pakaian ketat menyebabkan penurunan kualitas sperma yaitu jumlah sperma yang biasanya 60 juta per mililiter kini turun drastis hingga ke angka 20 juta per mililiter. Setelah dilakukan penelitian mendalam ternyata masalahnya masih terjadi pada skrotum lapisan yang melindungi penis. Suhu yang tidak normal pada skrotum karena sering ditekan oleh celana jeans ketat bisa berakibat buruk pada kualitas sperma karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar disekitar penis tentu akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma. Kurang lebih sama saja dengan wanita, penggunaan celana ketat bisa menimbulkan ‘kekurangan udara’ terutama kepada organ vital.Umumnya suhu udara yang kondusif untuk organ vital normalnya sampai 36,5 derajat celcius, namun saat memakai celana ketat, suhu udarapun naik menjadi 37 derajat celcius. Kondisi yang panas ini sangat berbahaya buat sperma. Sebuah penelitian membuktikannya dengan mengambil sampel pria yang suka mengenakan celana ketat. Jumlah sperma yang diproduksi biasanya 60 juta permilimiter, dengan menggunakan celana ketat jumlah sperma turun drastis sepertiganya, yakni 20 juta permililiter. Mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata masalahnya terletak pada skrotum. Suhu yang tidak normal pada skrotum karena celana jeans ketat bisa berakibat buruk pada kualitas sperma loh sobat kenapa? karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar di sekitar Organ vital. Ini akan menimbulkan jamur yang akan meningkatkan suhu testis dalam produksi sperma, dan bila diteruskan akan menjadi gatal dan akan menjalar ke bagian buah zakar. Ujung-ujungnya pun akhirnya terletak pada kesuburan kalian, walaupun secara genetik kamu termasuk keturunan yang subur, tetapi dengan kebiasaan penggunaan celana jeans ketat bisa menurunkan kualitas kesuburan! 10. Menyebabkan pingsan Mungkin terdengar ekstrim tapi hal ini sering dialami oleh beberapa wanita. Meski korset sudah tidak popular lagi, pakaian sejenis itu dapat mengurangi pemakainya mengembangkan paru-parunya dan hal ini akan mengakibatkan nafas terasa berat. Selain itu, akan memperkecil oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Kategori pakaian seperti ini termasuk pakaian dalam pernikahan, bustier, dan spandek 11. Menaikkan asam lambung Terlalu ketat juga akan menyebabkan naiknya cairan asam lambung karena tekanan yang terlalu besar pada perut. Hal ini dapat meningkatkan tekanan di daerah abdominal yang akan menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan 12. Pakaian Ketat menurut Agama (Islam) Memakai pakaian yang ketat dan sesak tidak dianjurkan (makruh) baik dari sudut pandang syari’ah maupun dari sudut pandang kesehatan. Ada sebagian jenis baju ketat membuat orang yang mengenakannya sulit melakukan sujud. Jika baju seperti ini menyebabkan si pemakai sukar mengerjakan shalat atau bahkan menyebabkan dia meninggalkan shalat, maka jelas hukum memakai baju seperti ini adalah haram. Asy-Syaikh al Albaniy berkata bahwa celana ketat itu mendatangkan dua macam musibah: Musibah pertama, bahwa orang yang memakainya menyerupai orang-orang kafir. Sedangkan Kaum Muslim memang memakai celana, akan tetapi model celana yang lebar dan longgar. Model seperti ini masih banyak dipakai di daerah Suriah dan Libanon. Ummat Islam baru mengenal celana ketat setelah mereka dijajah bangsa eropa. Pengaruh buruk itulah yang diwariskan oleh kaum penjajah kepada ummat Islam. Akan tetapi karena kebodohan dan ketololan ummat Islam sendiri, Mereka mengambil tradisi buruk tersebut. Musibah kedua, celana ketat menyebabkan bentuk aurat terlihat dengan jelas. Memang benar bahwa aurat pria adalah anggota badan antara pusar dan lutut. Namun seorang hamba yang sedang melakukan shalat dituntut untuk berbuat lebih dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat (dalam masalah busana ini, lihat Al Qur’an Surah 7:31). Tidak pantas dia melakukan maksiat kepada Allah subhanahu wa ta’ala ketika sedang sujud bersimpuh di hadapan-Nya. Ketika dia mengenakan celana ketat, maka kedua pantatnya akan terbentuk dengan jelas. Bahkan lebih dari itu, bagian tubuh yang membelah keduanya juga terlihat nyata ! Bagaimana seorang hamba melakukan shalat dan menghadap Rabb Semesta Alam dalam keadaan seperti ini ?! Yang lebih aneh lagi adalah mayoritas pemuda Muslim biasanya menentang keras apabila kaum wanita Muslimah memakai baju ketat. Alasan mereka bahwa baju ketat yang dipakai wanita bisa menunjukkan bentuk tubuhnya secara jelas. Akan tetapi pemuda ini lupa akan dirinya sendiri. Dia tidak sadar bahwa dia telah mengerjakan suatu hal yang dia sendiri membencinya. Jika demikian, tidak ada bedanya antara wanita yang memakai baju ketat sehingga terlihat lekuk tubuhnya dengan pria yang memakai celana ketat (jeans dan semacamnya-pen-) sehingga terlihat bentuk kedua pantatnya. Ketika pantat pria dan wanita dianggap sebagai aurat, maka hal menggunakan baju ketat bagi mereka itu sama saja hukumnya, yakni dilarang. Sebenarnya para pemuda wajib menyadari musibah yang telah melanda mayoritas mereka. Rasulullah SAW telah melarang kaum pria shalat dengan memakai celana tanpa gamis (kemeja). Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan al Hakim. Sanad hadits ini sendiri berkualitas hasan. Lihat Shahiih al Jaami’ al Shaghiir nomor 6830 dan juga diriwayatkan oleh al Thahawiy dalam Syarh Ma’aaniy al Atsaar (I/382). Adapun jika model celana yang dikenakan ketika shalat tidak ketat dan berukuran longgar, maka sah shalat yang dikerjakan. Yang lebih baik adalah dirangkap dengan gamis yang bisa menutup anggota tubuh antara pusar dan lutut. Akan tetapi lebih baik lagi apabila panjang gamis itu sampai setengah betis atau sampai mata kaki (asalkan tidak sampai menutupi mata kaki –pen). Hal seperti ini adalah cara menutup aurat yang paling sempurna (mungkin pakaian seperti ini di daerah kita agak sukar didapatkan di pasaran, namun cukup banyak sarung yang bisa menggantikan fungsinya –pen-). (Al Fataawaa I/69, tulisan Syaikh ‘Abdul Aziz bin ‘Abdullah bin Baz). Dengan latar belakang inilah Komite Tetap Pembahasan Masalah ‘Ilmiyyah dan fatwa Saudi Arabia (semacam MUI di Indonesia -pen-) menjawab pertanyaan mengenai hukum Islam tentang shalat memakai celana. Jawaban yang dirumuskan adalah sebagai berikut: “Jika pakaian tersebut tidak menyebabkan aurat terbentuk dengan jelas, karena modelnya longgar dan tidak bersifat transparan sehingga anggota aurat tidak bisa dilihat dari arah belakang, maka boleh dipakai ketika shalat. Namun apabila busana itu terbuat dari bahan yang tipis sehingga memungkinkan aurat yang memakai dilihat dari belakang, maka shalat yang dikerjakan batal hukumnya. Jika sifat busana yang dipakai hanya mempertajam atau memperjelas bentuk aurat saja, maka makruh mengenakan busana tersebut ketika shalat. Terkecuali jika tidak ada busana lain yang dapat dikenakan. 13. Cara Mengurangi Atau Mencegah Seorang Memakai Pakaian Ketat yang Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Setiap manusia tentunya ketika mengetahui akibat dari penggunaan pakaian ketat akan mulai sadar dan mengurangi pemakaian pakaiaan ketat. Selain itu, mengurangi produksi pakaiaan ketat juga bisa menjadi salah satu cara yang tepat. Pemahaman sejak dini dari orang tua sangat berperan dalam memberikan pendidikan dalam berpakaian sehingga sejak kecil anak dapat memahami dampaknnya bagi kesehatan. Petugas kesehatan mempunyai perananan yang penting dalam pencegahan penggunaan pakaian ketat ini dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat terutama masyarakat di perkotaan. 14. Kesimpulan Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya. Pakaian juga dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan pemakainya, sehingga dalam memilih pakaian yang digunakan harus cermat, seperti memilih pakaian yang tidak terlalu ketat bagi tubuh, agamapun melarang. 15. Saran Sebagai individu yang berperan dalam kesehatan masyarakat, pemahaman akan masalah-masalah yang sering terjadi sesuai dengan perkembangan zaman sangat penting dalam memecahkan permasalahan kesehatan masyarakat.

Aspek Sehat Diet Nordic Apakah Terkait Turunkan Jumlah Mortality

Anja Olsen3, Rikke Egeberg3, Jytte Halkjær3, Jane Christensen3, Kim Overvad4, 5, dan Anne Tjønneland3 Abstrak Efek mempromosikan kesehatan dari diet Mediterania telah di fokus selama beberapa dekade, sedangkan dikurangi bunga telah diberikan kepada kebiasaan makan yang ada sehat dalam budaya Barat lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan indeks pangan berbasis makanan tradisional Nordic dengan yang diharapkan efek kesehatan-mempromosikan dan menghubungkan hal ini dengan semua penyebab kematian dalam kohort Denmark. Informasi rinci tentang diet, gaya hidup, dan antropometri diberikan oleh 57.053 orang Denmark berusia 50-64 y. Selama 12 tahun follow-up, 4126 peserta kohort meninggal. Sebuah indeks makanan Nordic sehat, terdiri dari makanan tradisional Nordic dengan yang diharapkan efek mempromosikan kesehatan (ikan, kubis, roti gandum, oatmeal, apel dan pir, dan sayuran root), diekstraksi, dan dikaitkan dengan kematian oleh Cox model hazard proporsional. Rasio angka kematian (MRR) dengan 95% CI digunakan untuk menghubungkan indeks untuk kematian. Dalam model disesuaikan, skor indeks 1-point lebih tinggi dikaitkan dengan MRR signifikan lebih rendah untuk laki-laki [0,96 (0,92-0,99)] dan wanita [0,96 (0,92-1,00)] (P = 0,03). Ketika komponen indeks dievaluasi secara terpisah, gandum rye asupan roti adalah faktor yang paling konsisten dikaitkan dengan kematian lebih rendah pada pria. Sebagai kesimpulan, indeks didasarkan pada makanan tradisional yang sehat Nordic ditemukan berkaitan dengan kematian yang lebih rendah antara Denmark setengah baya, khususnya di kalangan laki-laki. Penelitian ini menunjukkan bahwa tradisional, makanan sehat harus dipertimbangkan sebelum rekomendasi umum untuk perubahan diet utama yang dibuat. Bagian SectionNext Sebelumnya Pengantar Diet Mediterania, yang mewakili diet tradisional dimakan oleh penduduk yang tinggal di Eropa Selatan, telah berhubungan dengan kesehatan yang membaik sejak akhir 1980-an (1, 2). Pola diet Mediterania telah ditandai dengan asupan yang relatif tinggi sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, sereal, ikan, dan minyak zaitun, asupan moderat produk susu dan anggur, dan konsumsi rendah daging merah (3, 4). Sejak penemuan bahwa gaya hidup dipraktekkan di wilayah Mediterania dikaitkan dengan kejadian yang lebih rendah dari penyakit kronis, pola diet Mediterania telah direkomendasikan sebagai alternatif diet yang lebih baik bagi penduduk di banyak negara Barat lainnya. Baru-baru ini, sebuah meta-analisis menyimpulkan bahwa kepatuhan yang lebih besar untuk diet Mediterania dikaitkan dengan status kesehatan secara signifikan lebih baik dan bahwa pola diet Mediterania-seperti harus didorong untuk pencegahan primer penyakit kronis utama (5). Meskipun promosi yang luas dari pola diet Mediterania, kepatuhan untuk itu, bagaimanapun, masih rendah di luar wilayah geografis tradisional (6). Pengetahuan tentang gaya hidup sehat tidak selalu diikuti dengan perubahan pola makan yang tepat (7), dan promosi diet Mediterania belum diikuti dengan perubahan gaya hidup di bagian lain dari dunia Barat, mungkin karena berbagai hambatan, termasuk kesulitan dalam fundamental mengubah pola diet, aksesibilitas terbatas pada bahan-bahan, dan perbedaan budaya dalam rasa (8-10). Di negara-negara Nordik, pola diet Mediterania juga telah dianggap sebagai alternatif yang sehat untuk diet yang ada dan telah dipromosikan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat (11, 12). Seringkali, diet Utara modern yang telah ditandai dengan fitur yang tidak sehat, dengan asupan tinggi gula, margarin, produk susu tinggi lemak, dan daging merah dan konsumsi rendah buah dan sayuran (13), tetapi secara tradisional, diet Nordik telah , dan untuk beberapa memperpanjang masih, juga ditandai dengan item makanan dengan profil nutrisi yang lebih positif. Barang-barang makanan Nordic tradisional dapat, sampai batas tertentu, ditandai dengan asal-usul mereka dari sifat Nordic. Iklim Nordic membatasi keanekaragaman tanaman, tapi makanan nabati seperti buah, kubis, apel, pir, sayuran akar, oat, dan gandum hitam berkembang, lebih jauh lagi, garis pantai panjang menyediakan sumber yang kaya ikan (14). Makanan ini Nordic tradisional semuanya telah dianggap berasal dari efek kesehatan yang menguntungkan (15-22). Dampak kesehatan negatif dari beberapa item makanan mencirikan diet Nordik modern terbukti baik dan pola diet Nordic umum (13) karena itu tidak dianggap positif terkait dengan hasil kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pola makan Nordic dari sudut pandang positif dengan mengembangkan indeks berbasis pangan hanya memasukkan item makanan tradisional Nordic dengan diharapkan mempromosikan kesehatan efek dan untuk mengevaluasi apakah kepatuhan yang lebih besar untuk indeks ini dikaitkan dengan menurunkan semua penyebab kematian dalam kohort Denmark setengah baya. (translate by : Asloli Pratuesci)

Penurunan glycemia Postprandial, Insulinemia, dan Kerusakan oksidatif dalam Individual Sehat

David J. A. Jenkins2-5 *, Cyril W. C. Kendall2, 4, Andrea R. Josse2, 4, Sara Salvatore6, Furio Brighenti6, Livia S. A. Augustin2, 4, Peter R. Ellis7, Edward Vidgen4, dan A. Venket Rao4 Abstrak Strategi yang menurunkan gula darah postprandial, termasuk enzim pencernaan inhibisi, dan rendah glikemik indeks diet hasil dalam insiden diabetes yang lebih rendah dan penyakit jantung koroner (PJK) risiko, mungkin melalui kerusakan oksidatif postprandial lebih rendah untuk lemak dan protein. Oleh karena itu kami menilai efek penurunan gula darah postprandial pada ukuran kerusakan oksidatif. Lima belas subyek sehat makan 2 kali kontrol roti dan 3 uji makanan: almond dan roti, beras setengah matang, dan kentang tumbuk instan, seimbang karbohidrat, lemak, dan protein, menggunakan mentega dan keju. Kami memperoleh sampel darah pada awal dan selama 4 jam postprandially. Indeks glikemik beras (38 ± 6) dan makan almond (55 ± 7) kurang dari untuk makan kentang (94 ± 11) (P <0,003), karena wilayah postprandial bawah insulin konsentrasi waktu kurva (P < 0,001). Tidak ada perbedaan perlakuan pasca-makan terlihat dalam kapasitas antioksidan total. Namun, serum protein tiol konsentrasi meningkat setelah makan almond (15 ± 14 mmol / L), menunjukkan kerusakan protein oksidatif rendah, dan menurun setelah roti kontrol, beras, dan makanan kentang (-10 ± 8 mmol / L), ketika data dari 3 makanan ini dikumpulkan (P = 0,021). Perubahan tiol protein juga berhubungan negatif dengan postprandial tambahan puncak glukosa (r = -0.29, n = 60 pengamatan, P = 0,026) dan tanggapan insulin puncak (r = -0.26, n = 60 pengamatan, P = 0,046). Oleh karena itu, menurunkan gula darah postprandial dapat menurunkan risiko kerusakan oksidatif protein. Almond cenderung menurunkan risiko ini dengan mengurangi perjalanan glisemik dan dengan menyediakan antioksidan. Tindakan ini mungkin berhubungan dengan mekanisme yang kacang berhubungan dengan penurunan risiko PJK. (translate by : Asloli Pratuesci)